Anggapan bahwa mengemis hanya dilakoni oleh orang miskin bisa berubah bila
bertemu kakek yang satu ini. Penampilannya memang memelas, namanya saja
orang sudah tua. Umurnya 70 tahun tentu kulit sudah kerut merut. Sudah
begitu bajunya compang-camping pula.
Pada siang hari yang terik, kakek tersebut menggelesot saja di depan
teater Senen, Jakarta Pusat. Setiap ada orang lewat, ia mengulurkan
tangannya. Hati siapa yang tidak iba. Kasihan orang sudah setua kakek itu
pasti sudah tidak bisa bekerja, mungkin begitulah pikir orang yang
memberikan uang kepadanya.
Tetapi jangan salah, Kakek tua itu bernama Cahyo. Ia berasal dari
Madura, Jawa Timur. Sudah menjadikan pengemis sebagai profesi utama
sejak dua tahun lalu. Dan siapa sangka, pendapatan yang didapat dari pekerjaan tidak terhormat
itu ternyata besar. Bahkan mengalahkan pegawai kantoran.
“ Dalam setengah hari saya bisa mendapatkan Rp120 ribu. Bahkan dalam
sehari bias mencapai Rp200 ribu. Karena sekarang jarang ada orang
memberikan Rp 200, minimal biasanya Rp 500 ” cetus kakek itu.
Awalnya ia bekerja menjadi pemulung dan tinggal bersama anaknya di
Pademangan. Namun karena sudah tua, pria asal Madura itu tidak kuat
lagi melakoni kerja pemulung yang berat. Ia kemudian beralih profesi
menjadi pengemis di sekitar pasar Senen. Kakek ini lalu mengontrak rumah petak
di Kampung Gaplok, Senen. Biaya sewanya Rp 150 ribu per bulan termasuk
listrik. Di sini ia tinggal bersama dua orang cucunya yang juga menjadi
peminta-minta.
Banyak
uang tidak membuat Cahyo lupa menabung. Uang itu biasanya kemudian
dipakai untuk ongkos pulang kampung. Bila pulang kampung, kakek ini
memegang Rp 3 juta untuk biaya hidup selama seminggu di sana.
Selain untuk ongkos, sisa tabungan dibelikan sapi. Kini setelah dua
tahun bekerja di Jakarta, Cahyo sudah bisa memiliki 8 ekor sapi. Setiap
pulang kampung, kakek ini membeli 3-4 ekor sapi.
Untuk merawat binatang ternak itu, si kakek membayar orang. “Setelah
itu nanti hasilnya dibagi dua dengan yang merawat. Itung-itung untuk
bagi-bagi rezeki,” katanya santai.
Dengan penghasilan yang lumayan,
jangan heran bila Cahyo betah menjadi pengemis. Ia tidak kapok melakoni
profesi tidak terhormat itu meski sudah pernah ditangkap Satpol PP
sumber : http://www.detiknews.com/read/2006/09/25/103406/682102/159/pengemis-bukan-si-kantong-tipis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar